Selasa, 29 April 2014

Puisi Lamaku

mencintai dengan indah itu mencintainya tanpa alasan
menenangkan gemuruh jiwanya
menjadikan diri sebagai sandaran dalam tangisnya
terus mendekapnya ketika dunia menjatuhkan air matanya
senantiasa ingin melihatnya tersenyum lepas

mencintai dengan tulus serasa berada di surga tak bertepi
yang hanya diberikan oleh dunia yang berpenghuni

saat itu, aku merasa aku sudah menemukan surga duniaku
bersama dia jiwa seindah malaikat
yang memberikan mimpi indah dalam kepahitan hidup
senyum dan suaranya selaksa minuman yang memabukkanku
memenuhi setiap rongga jiwa dan nafasku

namun itu adalah fenomena saat itu
mimpi indah itu ternyata harus luruh oleh airmataku
api dipadamkan oleh air dan cinta dipadamkan oleh pengkhianatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar